"Ada beberapa catatan di hari pertama bahwa sidang itu ternyata kebutuhan organisasi polisi sedunia untuk berbagi informasi," kata Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, di BNDCC, Bali, Senin (7/11/2016).
Menurut Martinus, informasi-informasi tersebut akan digunakan sebagai pedoman anggota Interpol dalam mengidentifikasi ancaman potensial. Catatan-catatan yang dihasilkan dalam pleno kemudian akan disepakati untuk kemudian disampaikan kepada seluruh anggota.
Kata Martinus, peserta delegasi juga sepakat untuk mengantisipasi berbagai modus operandi kejahatan cyber dengan deteksi investigasi terhadap kejahatan terorganisir.
"Jadi kejahatan cyber akan menjadi satu topik sendiri bagi negara peserta untuk bisa berdiskusi lebih banyak," katanya.
Martinus pun kembali menegaskan bahwa dalam pemberantasan terorisme, kejahatan terorganisir, dan cyber, Interpol adalah partner penting untuk menghadapi serangan dini. Artinya, kata dia, ada kerja sama dalam menghentikan kasus terorisme supaya tidak berkembang lebih besar.*** Dewa Putu.