Petugas Pengamat Sungai dan Irigasi Waduk Cipancuh, H Kamto menjelaskan, pembukaan pintu air dilakukan untuk memasok kebutuhan air irigasi untuk sawah tadah hujan seluas 6.314 hektare yang berada di wilayah Kecamatan Haurgeulis, Kroya, sebagian Gantar dan Anjatan.
Sejatinya ungkap dia, dengan volume air mencapai 6,1 juta kubik hanya cukup untuk memenuhi pasokan air seluas 6.314 hektare sawah selama 34-35 hari ke depan.
Namun dengan terus intensitas hujan yang bakalan rutin terjadi, stok air waduk diharapkan cukup sampai tuntas musim panen rendeng awal tahun depan. "Kalau gak ada hujan, gak ada pasokan air ke waduk, paling cukup untuk sebulan. Tapi sekarang kan musim hujan, insya Allah kebutuhan air tetap aman," ujar dia.
Sementara itu, Camat Haurgeulis Drs Asep Kusdianti MSi optimistis percepatan MT rendeng dapat terealisasi sesuai jadwal bagi sawah-sawah yang terairi dari Waduk Cipancuh. Apalagi, sebagian besar petani di wilayah Kecamatan Haurgeulis sudah mulai melaksanakan musim tanam sejak dua pekan lalu, hanya penyebarannya belum merata.
"Nah ini kita dorong dengan pasokan air ke wilayah pertanian sawah tadah hujan yang belum masa tanam. Sebagai jaminan, supaya petani segera percepat tanam," tandasnya.
Pantauan lokasi penggelontoran tersebut diawali dengan acara pengukuhan pembukaan pintu air oleh Camat Haurgeulis Drs Asep Kusdianti MSi, Jumat (4/11/2016). Turut hadir unsur muspika, para kuwu, pengurus KTNA serta jajaran PJT II Divisi Pengelolaan Air III Seksi Patrol. (Foto Ilustrasi ; Radar)