Warga BAB Sembarangan, Bupati Minta Kades Bangun Jamban Umum

Bupati dalam workshop STBM meminta para kepala desa bisa menganggarkan dana pembangunan jamban umum agar warga masyarakat dapat BAB sesuai dengan standart kesehatan. (foto: ag-infoblora)
BLORA. Masih banyaknya warga di pedesaan yang melakukan buang air besar (BAB) sembarangan seperti di sungai, hutan dan persawahan nampaknya membuat Bupati H.Djoko Nugroho prihatin. Bupati meminta seluruh camat dan kades maupun lurah untuk berperan aktif merubah perilaku masyarakat agar mau BAB di jamban yang telah disediakan demi kesehatan diri sendiri dan lingkungan.

Untuk mendukung hal itu, proyek jambanisasi di pedesaan yang tingkat BAB sembarangannya tinggi harus terus dilakukan. "Coba anggarkan pembangunan jamban sehat dari dana desa. Kalau tidak mencukupi, bilang saya agar bisa dibantu. Tapi yang penting merubah perilaku masyarakat, bagamana memberikan pengarahan yang tepat sehingga kebiasaannya BAB sembarang bisa dialihkan ke jamban umum," jelas Bupati.

Pernyataan itu diucapkan Bupati setelah mendengar penjelasan dari Lilik Hernanto, Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Dinas Kesehatan Blora dalam acara workshop sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Selasa (20/12), tentang masih banyaknya warga yang melakukan BAB sembarangan.

Bupati berikan sertifikat desa bebas BAB sembarangan kepada 11 kades.
(foto: ag-infoblora)
Dimana Lilik mengungkapkan masih ada ribuan warga di pedesaan yang sanitasinya masih buruk. Mereka hampir merata tersebar di seluruh kecamatan se Kabupaten Blora. Adapun yang paling banyak adalah Kecamatan Randublatung mencapai 7000 lebih. "Randublatung masih banyak orang yang BAB di hutan dan sungai, ini perlu dijadikan perhatian bersama," ucap Lilik.

Ia juga mengungkapkan bahwa hingga kini baru ada 36 desa yang dinyatakan bersanitasi baik dan bebas BAB sembarangan. Dinas Kesehatan menargetkan pada tahun 2018 nanti seluruh desa di Kabupaten Blora harus sudah memiliki sanitasi yang memenuhi standart dan tidak ada yang BAB sembarangan lagi.

Dalam acara tersebut juga dilakukan deklarasi oleh 11 kepala desa/lurah yang menyatakan bahwa desanya siap bebas BAB sembarangan. Diantaranya desa-desa yang berada di bawan binaan Puskesmas seperti Desa Gedongsari (Puskesmas Banjarejo), Desa Kentong (Puskesmas Cepu), Kelurahan Ngelo (Puskesmas Ngroto), Desa Gotputuk, Desa Semawur (Puskesmas Ngawen), Desa Kedungsatriyan, Desa Plumbon (Puskesmas Rowobungkul), serta Desa Cokrowati, Desa Dalangan, Desa Gunungan, Desa Sonokulon (Puskesmas Todanan). (ag-infoblora)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :