PERAWANGPOS -- 2017, tahun yang penuh diwarnai dengan kenaikan harga. Mulai dari kenaikkan tarif listrik, harga BBM sampai pajak. Hal ini memancing komentar dari berbagai pihak. Salah satunya dari pakar Hukum Tata Negara (HTN) dari Universitas Islam Indonesia, Masnur Marzuki.
"Belagak sederhana jajanan Istana, uang negara habis demi bentuk badan ini dewan itu yang tak dihitung sebagai pemborosan. Sakit ini rezim," tegas Masnur di akun Twitter @MasnurMarzuki.
Sebelumnya ini, pedagang kaki lima yang biasa mangkal di seputar Istana Bogor, Jawa Barat, "diborong" Presiden Joko Widodo untuk santapan peserta Rapat Paripurna Kabinet (04/01).
"Listrik, BBM, pajak dinaikkan demi gengsi kesederhanaan jajanan kaki 5 istana. Ini rezim sakit apa sakti ya?" sindir @MasnurMarzuki.
Disamping itu, seperti yang sudah diberitakan , PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga BBM umum jenis Pertamax Series, Pertalite dan Dexlite sebesar Rp 300 per liter di semua daerah.
Selain BBM, mulai 1 Januari 2017, berdasarkan Permen ESDM 28/2016, tarif listrik rumah tangga (R-1) 900 VA yang sebelumnya Rp 605/kWh naik menjadi Rp 791/kWh. Kemudian pada 1 Maret 2017 tarif naik lagi dari Rp 791/kWh menjadi Rp 1.034/kWh. Lalu di 1 Mei 2017 berubah dari Rp 1.034/kWh menjadi Rp 1.352/kWh.
Sumber ; intelijen