MATARAM, Sasambonews.com. Eksportir Pengerajin di Nusa Tenggara Barat mengeluhkan masih tingginya biaya dan panjangnya waktu pengiriman,hal ini disampaikan kadis Perdagangan Hj.Putu Selly Andayani.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Hj.Putu Selly Andayani ,Rabu (11/1/2017) mengungkapkan bahwa, banyak mendapat keluhan dari pengerajin yang akan mengekspor hasil kerajinannya keluar negeri."Karena keluhan exportir kita adalah di biaya pengiriman dan rentangnya terlalu panjang,"pungkasnya.
Putu Selly mengakui bahwa sekarang sedang menjajaki untuk tahun 2017 inovasi E-Commerce bekerjasama dengan perbankan dan melakukan pengiriman melalui pos Indonesia ."Konsentrasi kita untuk inovasi yaitu E- Commerce nanti kerjasama dg BNI 46 dan pengiriman lewat Pos Indonesia, Sekarang Kita masih jajaki dulu,"pungkasnya.
Ia mencontohkan pada barang anyaman bambu yang ada dilombok timur ,dari ongkos kirim sangat mahal."Misalkan barang anyaman dari bambu loyok Lotim. Buyer dari Italia minta harga di tekan lagi seminimal mungkin.Tapi pengrajin gak bersedia karena sudah minim ongkosnya terlalu mahal,"pungkasnya.
Sementara Buyer membeli handycraft di Thailand hanya Rp. 7 ribu Kalau di Loyok Rp. 10 ribu ."Nah itu mereka minta biar harga bisa 7 ribu, Karena masalah transportasi biaya pengiriman,"tandasnya.Ipr
Related Posts :
Atraksi Marching Band Meriahkan Upacara HUT RI di Kecamatan Tuhemberua … Read More...
mengikuti sidang kabinet paripurna mengenai RAPBN 2018 Jakarta - Pemberian Remisi Umum (RU) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 … Read More...
Kodam Pattimura Gelar Doa Bersama untuk Indonesia BERITA MALUKU. Kodam XVI/Patrimura menggelar acara Murojaah dan Doa Bersama 171717 untuk Indonesia Lebih Kasih Sayang, berlangsung di Ma… Read More...
Panjat Pinang Bikin Apel HUT RI Kurang KhidmatLombok Tengah, sasambonews.com - Penyelenggaraan apel HUT RI berlangsung sukses akan tetapi khidmatan apel diganggu dengan lomba panjat pina… Read More...
Antisipasi Aksi Teror, 99 Personil Amankan Agustusan di Blora Dua orang petugas kepolisian berkeliling di kawasan Alun-alun Blora untuk mensterilkan keadaan dari potensi gangguan keamanan … Read More...