http://ift.tt/20kt43r - Berita Terkini Terbaru Hari Ini - Kasus pembunuhan Kim Jong Nam, adik dari Kim Jong Un menjadi viral, setelah salah seorang pelakunya ternyata berasal dari Indonesia.
Pria berusia 45 tahun yang akan terbang ke Macau tersebut, dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Laporan menyatakan, bahwa ia diracun menggunakan gas beracun, seperti pada kasus Georgi Markov dari Bulgaria.
Doan Thi Huong, warga Vietnam, dan Siti Aisyah, warga Indonesia diduga menjadi tersangka, setelah mereka membekap wajah Kim Jong Nam dengan saputangan.
Mereka ternyata bukan pelaku wanita pertama dalam sejarah mata-mata, yang kejahatannya mendunia.
Inilah 7 wanita pembunuh yang menyebabkan kematian, terorisme, dan bahkan pembunuhan masal.
1. Shi Jianqiao
Shi Jianqiao membunuh Sun Chuanfang pada tahun 1925.
Pembunuhan tersebut dilakukan untuk membalaskan dendam ayahnya.
Sun Chuanfang, pimpinan perang Zhili, membunuh Shi Congbin dengan cara memenggal kepalanya.
Shi Jianqiao membunuh Sun dengan menembak kepalanya sebanyak tiga kali.
Alih-alih pergi dari lokasi, ia menunjukkan aksinya kepada siapapun yang melewati jalan tersebut.
Ia diberi pengampunan penuh pada tahun 1936 atas aksinya.
2. Mata Hari
Margaretha MacLeod adalah seorang penari eksotis yang menarikan 'tarian tujuh cadar' di Eropa.
Ia dikenal sebagai Mata Hari, mata-mata terkenal di abad 20.
Kasusnya yang terkenal adalah, ketika ia bersekutu dengan pihak intel Jerman pada tahun 1914, yang mengakibatkan kematian 5000 tentara Perancis.
Setelah namanya dikenal di Inggris, ia akhirnya dieksekusi di Perancis pada tahun 1917.
3. La Tigresa
La Tigresa adalah nama panggilan dari wanita bernama lengkap Idoia Lopez Riano.
Ia merupakan pemimpin kampanye kekerasan, untuk kemerdekaan Basque dari Perancis pada tahun 1980an.
Ia juga bertanggungjawab atas bom yang membunuh 12 penjaga pada tahun 1986.
Rumor juga mengatakan, bahwa ia menggoda para polisi untuk menembaki rekan mereka sendiri.
Di tahun 2003, ia dijatuhi hukuman lebih dari 1500 tahun penjara.
Pada tahun 2011 ia dikeluarkan dari ETA (organisasi para teroris Basque yang paling dicari).
4. Marie Sukloff
Marie Sukloff membunuh Gubernur Jenderal Fyodor Dubasov, bersama dengan sebuah kelompok lokal di tahun 1914.
Saat itu, ia masih seorang gadis muda di Russia.
Seorang rekannya melemparkan bom ke bawah kereta kuda sang gubernur, namun salju membuat bom tersebut gagal meledak.
Dengan percaya diri, Marie mengambil bom tersebut dan melemparkannya ke dalam melalui jendela.
Ia dipenjara karena aksi tersebut.
5. Kim Hyun-hui
Ia berlatih selama enam tahun untuk berlaku seperti warga Jepang.
Kim Hyun-hui adalah ibu dari dua orang anak yang tercatat menjadi pembunuh pada pembunuhan massal.
Ia mengklaim dirinya direkrut oleh Korea Utara untuk menjadi agen saat berusia 19 tahun.
Pada tahun 1987, Kim Il-sung dan putranya, Kim Jong-il, menginginkan kemenangan pada Olympic Game yang diadakan di Seoul, Korea Selatan.
Untuk itu, Hyun-hui diminta untuk melenyapkan maskapai penerbangan Korea Selatan.
Ia meletakkan bom di kompartment penerbangan 858 sebelum meninggalkan pesawat.
Bom tersebut membunuh 115 penumpang pesawat.
Awalnya, ia hampir dijatuhi hukuman mati, namun Presiden Roe Tae-woo memberikan pengampunan padanya.
Saat ini, ia adalah istri dari seorang agen intelijen Korea Selatan dan hidup dalam ketakutan atas balas dendam Korea Utara.
6. Charlotte Corday
Seorang gadis aristokrat dari Perancis membunuh jurnalis berpengaruh Jean-Paul Marat pada tahun 1793.
Kejadian itu berlangsung saat Terror Perancis.
Ia percaya bahwa koran sang jurnalis, L'ami du Peuple, bertanggungjawab atas kematian massal yang membunuh 1200 dan 1400 tahanan penjara secara brutal.
Ia menulis, "teruntuk warga Perancis, teman untuk kedamaian dan hukum" sembari menjelaskan motifnya.
Empat hari setelahnya, Charlotte dieksekusi.
7. Brigitte Mohnhaupt
Brigitte Mohnaupt merupakan anggota dari Red Army Faction (RAF) yang merupakan kelompok teroris komunis Jerman Barat.
Ia setidaknya sudah membunuh 30 warga Jerman selama bertahun-tahun.
Ia terlibat atas pembunuhan orang penting di Jerman, termasuk industrialis Hanns Martin Schleyer, kepala bank Dresdner Juergen Ponto, dan jaksa federal Siegfried Buback.
Ia dikenal sebagai wanita paling membahayakan dan jahat di Jerman Barat dan dipenjara atas aksinya.
24 tahun kemudian, ia dibebaskan dengan masa percobaan setelah banyaknya kontroversi.
(Tribunwow.com)