Politik - Aksi walk out yang dilakukan pasangan Ahok Djarot pada acara KPUD DKI Jakarta yang sedianya diadakan pukul 19.30, Sabtu (04/03/2017) menimbulkan reaksi berbagai macam. Ketidakprofesionalan KPUD DKI Jakarta dalam masalah waktu ditengarai menjadi permasalahan.
Sontak Sanidago Uno menanggapinya justru berbau sindiran. Dikutip dari Kompas.com, Sandiago Uno mengatakan "Kita hargai juga bahwa dia ada kebutuhan yang lebih mendesak, mungkin itu ada janji dengan investor yang bisa menanamkan puluhan triliun untuk membangun Jakarta yang berdampak pada warga masyarakat membangun infrastruktur atau seperti apa, itu kita musti maklumi. Suatu respon yang justru menimbulkan polemik dan memperkeruh suasana.
Padahal anggota tim pemenangan Ahok Djarot sendiri mengatakan bahwa Ahok mempunyai agenda untuk menghadiri acara nikahan atau kondangan warga DKI yang turut serta mengundang sang Gubernur. Anggota tim pemenangan Ahok Djarot menyampaikan "Beliau kan jadwalnya banyak, kawinan-kawinan banyak. Malam minggu banyak kawinan, lho. Beliau menunjukkan bahwa beliau menghormati undangan semua orang, baik undangan KPU, warga biasa, itu sama,".
Ditambahkan lagi oleh anggota tim pemenangan Ahok, "Kita menghormati undangan. Ini bangsa apa kalau tidak menghormati waktu. Kita sesuai dengan undangan. Undangannya jam 19.00, kita semua sudah siap,".
Fakta yang kontras antara alasan Ahok Djarot meninggalkan lokasi acara dengan tanggapan Sandiago Uno yang mencoba positif thinking dengan tetap menyindir ataupun mencurigai alasan lain yang tidak pada tempatnya.
Sontak calon Gubernur ini menuai bullyan dari netizen yang mengikuti artikel berita http://ift.tt/2m8h33H di facebook. Beberapa tanggapan netizen sebagai berikut:
Ari Kristiani Orang ini makin hari malah memperlihatkan sifat & tabiat yang sesungguhnya
Etty Ajah Ditunggu investor? Tunjukan kalo betul,, ngawur org ini nuduh terus ..
Vika Susiana sandiwara dan kesamsian yg Lama di tutupi ya ,,,Lama Lama secara alami ,,,muncul donk sifat aslinya
Rian Afri Saya justru suka anis sandi mulai keluar sifat2 aslinya, jadi sebelum pemilu masyarakat dah tau kl mereka ga layak dipilih.
Agus Cupet Kasihan Paslon nomer 3 saking kepengen nya jadi gubernur sampean streees.. sudah mimpi jadi gubernur.
Antie Yudiningtyas Nainggolan Orang kalau gak punya program gini nih … kerjanya nyinyir kaya nenek lampir. Pait pait dah jadi Gubernur…
Novita Revandraluka Airindrapaulina kok gitu banget ya cawagub satu ini , ,,,,,aiguuuu emang y orang klu sudah berambisi ,bisa lupa diri
Winz pohh finah itu jelas fitnah, sampek segitunyaa mitnah,, serbanya itu di buang, keliatanya alim tapi suka mitnah ini yg di namakan halalkn sgala cara
Dany Siigareng Calon pemimpin macam apa yang seperti ini. Suka menjatuhkan lawan potitiknya dg cra tidak jantan
Masih banyak bullyan dan komentar miring atas tanggapan Sandi terhadap aksi walk out Ahok Djarot. Mengenai siapa yang salah dan siapa yang benar, tentu ini menjadi persepsi di tengah-tengah masyarakat. Apa lagi ini adalah moment Pilkada sehingga apapun bisa menjadi politis. Namun, pihak KPUD DKI Jakarta sudah meminta maaf lewat lewat ketua umumnya sendiri kepada Ahok Djarot.
Masalah hadir tepat waktu secara umum memang masih masalah di Indonesia. Budaya on time memulai acara sampai sekarang masih masalah klasik. Ahok Djarot sendiri sudah hadir sesuai undangan yang mereka terima.
Terkait masalah teknis yang disampaikan oleh ketua KPUD DKI Jakarta tentu bisa diperdebatkan. Jika KPUD DKI mengklaim bahwa Ahok Djarot sendirilah yang salah ruangan, tentu ini alasan yang aneh dan mudah ditelusuri kebenarannya.
Karena setiap ada acara di hotel, pihak hotel akan selalu menanyakan dan memastikan ruang acara. Pada akhirnya alasan KPUD DKI ini akan dinilai oleh masyarakat kerasionalannya.
Namun tanggapan yang dilakukan oleh Sandiago Uno berakibat menjadi buah simalakama. Sebab itu bukan menjadi tanggapan positif thinking, malah tanggapan yang menyerang dan menyulut emosi masyarakat yang mengikuti kronologisnya.
Akibatnya masyarakat yang rasional justru membully Sandi di media sosial. Padahal bisa saja dia mendapatkan simpati jika tanggapannya berada pada tempatnya.
Sesungguhnya pro kontra akan selalu terjadi. Namun jawaban rasional dari para pada pihak yang terlibat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat. Semoga saja lewat kejadian ini KPUD DKI Jakarta semakin berbenah dan bisa menjalankan tugasnya secara netral sehingga keraguan banyak masyarakat akan netralitasnya terpatahkan.
AFILIASI :