Portal Berita Internasional ~ London - Satu korban luka dalam serangan teror di London, Inggris, akhirnya meninggal dunia. Korban tewas terbaru ini merupakan seorang kakek berusia 75 tahun.
Disampaikan Kepolisian London, seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (24/3/2017), korban tewas terbaru adalah seorang pria berusia 75 tahun yang meninggal dunia pada Kamis (23/3) malam waktu setempat, saat menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
"Pria itu menerima perawatan medis di rumah sakit usai serangan terjadi dan alat bantu hidup telah dicabut malam ini (23/3)," terang kepolisian setempat dalam pernyataannya. Tidak dijelaskan lebih lanjut soal identitas korban dan latar belakangnya. Kakek tersebut merupakan salah satu pejalan kaki yang ditabrak mobil pelaku teror di Jembatan Westminster.
Dengan meninggalnya kakek 75 tahun ini, berarti jumlah korban tewas teror London saat ini mencapai empat orang. Tiga korban tewas lainnya merupakan seorang polisi senior bernama Keith Palmer, seorang pria Amerika Serikat bernama Kurt Cochran dan seorang wanita Inggris bernama Aysha Frade.
Polisi senior Palmer (48) tewas usai ditusuk pelaku di dekat pintu masuk Gedung Parlemen pada Rabu (22/3) siang. Palmer dilaporkan tidak membawa senjata saat diserang pelaku dengan dua pisau. Nyawa Palmer tidak terselamatkan saat diberi pertolongan pertama oleh tim medis di lokasi kejadian.
Palmer diketahui telah mengabdi selama 15 tahun di kepolisian Inggris. Perdana Menteri Inggris Theresa May memuji sosok Palmer sebagai 'pahlawan'.
Warga AS, Cochran (54), yang berasal dari Utah diidentifikasi sebagai salah satu korban tewas. Cochran dan istrinya, Melissa, diketahui sedang berlibur ke Eropa, termasuk Inggris, untuk merayakan ulang tahun pernikahan ke-25.
Keduanya sedang berada di Jembatan Westminster saat pelaku menabrakkan mobilnya ke arah pejalan kaki. Cochran akhirnya tewas, sedangkan istrinya mengalami luka parah dan kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat. Istri Cochran dilaporkan mengalami patah tulang kaki dan tulang rusuk, serta mengalami luka sobek di kepala.
Wanita Inggris, Frade (43), merupakan seorang ibu dua anak yang tewas ditabrak pelaku di Jembatan Westminster. Frade dilaporkan sedang dalam perjalanan menjemput anaknya, saat dia ditabrak pelaku. Kedua anak Frade dilaporkan berusia 7 dan 9 tahun, dengan keduanya berjenis kelamin perempuan.
Sumber diplomatik Spanyol mengkonfirmasi kepada AFP bahwa Frade merupakan warga negara Inggris yang ibunya warga Spanyol. Dia diketahui bekerja sebagai anggota tim administrasi pada DLD College London.
Kolega Frade menyebutnya sebagai sosok yang dicintai dan akan sangat dirindukan. "Dia sangat dihormati dan dicintai oleh siswanya dan koleganya," tutur Kepala DLD College London, Rachel Borland, soal sosok Frade.
Selain empat korban tewas, sekitar 40 orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden ini. Para korban luka diketahui berasal dari 11 negara berbeda, termasuk tiga pelajar berusia 15-16 tahun asal Prancis. Kepolisian Inggris menyatakan, sekitar 29 korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dari jumlah itu, tujuh orang di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.