PERAWANGPOS -- Fenomena ramainya anak-anak Punk memasuki kota Perawang menimbulkan kecemasan bagi warga. Pro kontra pun bermunculan memandang kehadiran mereka. Banyak yang menolak kehadiran mereka, banyak juga yang memahami bahkan menerima keberadaan mereka. Tentunya dengan sudut pandang masing-masing.
Namun, apapun pro dan kontra itu, kedatangan anak-anak Punk ini, terutama dalam beberapa hari belakangan ini, jelas menimbulkan pertanyaan. Apa yang sedang mereka lakukan di Perawang ini? Bukan hanya warga Perawang, anak-anak itu berdatangan dari luar daerah ; Pekanbaru, Medan, Padang, Bogor dan dari beberapa daerah di pulau Jawa.
Sejauh informasi yang dikumpulkan, setelah berbincang dengan mereka, kedatangan mereka ternyata menghadiri acara konser musik yang diadakan tadi malam (Selasa/25/04/2017), di penyeberangan Feri.
"Iya ni, bang. Kami ada konser musik di Feri. Aku sendiri ikut main, bang. Aku (nama dirahasiakan) Drummer grup band Ben*al, asal Pekanbaru". Ujar salahsatu di antara mereka.
Sementara di sosial media, banyak pihak yang mencemaskan keberadaan mereka. Terutama yang sering ngamen di simpang Lampu merah KPR1.
"Walaupun sejauh ini mereka ga ganggu, tapi mereka bisa aja melakukan hal-hal berbahaya kepada pengguna jalan kan," ujar warga.
Ada juga warga yang berkomentar ,"Lagu-lagu mereka berbau-bau PKI"
Ini menjadi tugas kita bersama untuk menertibkan mereka. Jangan menunggu muncul hal yang meresahkan baru diambil tindakan. Dari tinjauan, anak-anak Punk ini terkoordinir dengan baik. Begitu dipanggil oleh pimpinan mereka, mereka langsung datang.
Mereka juga masif dan terus berusaha mencari anggota baru untuk memperkuat komunitas mereka.
Anak-anak Punk yang diamankan di Polsek Tualang. Mereka berjumlah 70 orang, berasal dari Batam, Pekanbaru, Dumai dan jawa (26/4)
Anak-anak Punk yang diantar ke daerah mereka dengan menggunakan mobil bakal, dan diultimatum agar tidak datang lagi ke Perawang. [Pp]