http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Pembunuhan satu keluarga terjadi di Medan, Minggu (9/4/2017).
Lokasi pembunuhan tersebut terjadi di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.
Kejahatan tersebut menewaskan pasangan suami istri, ibu, dan dua anak akibat kekejian penjahat yang diduga berjumlah dua orang.
Heboh! Tulang Belulang Berpakaian Pramuka Ditemukan di Hutan! Lihat Videonya!
Para korban tersebut adalah suami-istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (35), Sumarni (60) mertua Riyanto, serta dua anak, Naya (13) dan Gilang (8).
Berikut fakta-fakta terkait dengan pembantaian sadis satu keluarga ini yang dirangkum oleh tim dari laman Tribun Medan!
Simak selengkapnya!
1. Dari pembantaian keji satu keluarga, satu bayi selamat dari maut
Kejahatan yang menimpa satu keluarga ini menyisakan kisah pilu.
Pasalnya dari seluruh anggota yang meninggal, masih ada balita yang selamat seorang diri, ia adalah Kinara (4), anak bungsu dari pasangan suami-istri Riyanto dan Sri Riyani.
Balita Kinara, kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Medica.
Terekam CCTV, Detik-detik Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Alexandria Kairo
Ia mengalami luka pada bagian kepala, wajah dan mata sebelah kiri.
Beruntung warga dan petugas kepolisian menemukan Kinara dalam kondisi luka-luka sedang bersembunyi di kolong tempat tidur di kamar utama.
2. Tetangga menangkap firasat Riyanto, terkait tragedi yang dialaminya
Sepekan sebelum tragedi terjadi, Riyanto sang kepala rumah tangga sepertinya sudah merasakan firasat tertentu.
Yanto, seorang tetangganya yang juga merupakan warga Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar Medan Deli, mengatakan bahwa perilaku Riyanto sepekan ini memang terlihat aneh.
Ia terlihat membawa anaknya yang paling kecil, Kirana setiap hari di setiap kesempatan.
Padahal biasanya Riyanto tidak terlalu sering menggendong anaknya tersebut.
Viral! Seorang Polisi Tampar Aktivis Buruh Perempuan, Pernyataan Kapolres Tangerang di Luar Dugaan!
Namun belakangan ini terlihat Riyanto tidak pernah bisa lepas dari anak bungsunya tersebut.
Yanto juga menceritakan, pada hari Rabu (5/4/2017), Riyanto bersama tetangga mengikuti pengajian, sebelum kerabat dekatnya yang bernama Serempi berangkat umrah.
Pada acara tersebut terlihat Riyanto terus memangku Kirana dan memegang anak perempuannya tersebut.
Padahal tidak ada warga lainnya yang turut membawa anak.
"Anaknya tidak mau lepas, makan pun pangku anaknya. Padahal, kalau ngumpul tidak pernah anak ikut. Jadi sebagai warga, kami geram kali adanya peristiwa ini (pembunuhan satu keluarga yang terdiri lima orang). Kami harapkan cepat ditangkap pelakunya dan tembak saja pelakunya itu," katanya.
3. Target yang dituju pelaku
Diketahui, pelaku pembunuhan tersebut membawa kabur motor milik korban.
Hal ini disampaikan oleh Susi, bibi dari korban tewas.
Ia juga mengatakan bahwa lemari di kamar korban sempat diacak-acak.
Namun harta benda berupa emas tidak ada yang dibawa kabur.
"Gelang emas dan beberapa perhiasan masih utuh. Hanya sepeda motornya saja yang dibawa kabur pelaku," ungkap Susi.
4. Polisi periksa 8 saksi terkait kasus pembunuhan ini
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Yemi Mandagi datang ke rumah duka pembantaian satu keluarga, Senin (10/4/2017).
Saat itu Yemi didampingi ajudannya mengaku masih memeriksa beberapa saksi.
Ia mengatakan masih melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang saksi dan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.
Yemi juga menjelaskan bahwa pembunuhan satu keluarga ini murni direncanakan.
Namun pihaknya masih belum bisa memastikan apa motif pembunuhan ini.
Sejauh ini polisi hanya menyita beberapa barang milik korban.
Namun, polisi belum bisa menyebutkan apa saja yang disita.
5. Riyanto sempat menerima tamu, malam sebelum ajal menjemputnya
Keluarga Riyanto dikatakan sempat menerima tamu sebelum ditemukan meninggal bersama istri, anak, dan mertuanya.
Hal ini berdasarkan pengakuan tetangga yang bernama Sahria alias Isa kepada warga, yang mengatakan Riyanto sempat menerima tamu pada Sabtu (8/4/2017) sekitar pukul 23.30 WIB.
Isa melihat ada satu tamu datang dengan berjalan kaki, namun sayangnya Isa tidak melihat wajah tamu tersebut, karena ia tidak curiga.
Memang diketahui Keluarga Riyanto sering terima tamu hingga larut malam.
Ketika menerima tamu, sempat terdengar pembicaraan antara Riyanto dengan tamunya tersebut.
Isa sempat mendengar Riyanto berkata "Kok enggak telepon kau", yang kemudian terdengar suara sepeda motor matic mengebut di depan rumah Riyanto.
6. Jasad yang ditemukan terpisah
Jasad kelima penghuni rumah tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda-beda.
Jenazah Riyanto ditemukan di pintu dapur dengan luka pada bagian leher.
Sedangkan jenazah Sri Ariyani sang istri, bersama dua anaknya Naya dan Gilang ditemukan di tempat tidur.
Jasad ketiganya ditemukan dengan luka pada bagian leher.
Sedangkan jasad Sumarni, ibu mertua Riyanto ditemukan berada di depan pintu kamar tamu.
Ketika masuk, saksi langsung terkejut melihat lantai rumah sudah banyak darah dan langsung memanggil warga sekitar.
7. Kondisi Kirana sekarang dan pengakuannya yang mengejutkan
Kinara menyampaikan bahwa yang terakhir kali berkunjung di kediaman orang tuanya malam itu adalah teman dekat orang tuanya.
Namun, ia tidak begitu mengingat identitas tamu yang datang.
"Teman ayah ada datang ke rumah malam-malam" kata Kirana kepada keluarga dan perawat Rumah Sakit Mitra Medica pada, Minggu (9/4/2017).
Rumah Sakit Mitra Medica melakukan proses penjagaan begitu ketat.
Beberapa peutugas berpakaian preman terlihat berjaga-jaga pada bagian UGD.
Petugas rumah sakit pun juga terlihat mondar-mandir di depan rumah sakit.
Keluarga yang datang menjenguk juga harus bergantian.
Bahkan mereka harus didampingi polisi satu persatu.
Kinara mengalami luka serius pada bagian mata sebelah kiri bengkak besar, dan bagian kepala yang memar dan bengkak.
Tapi, ia sadar, dan bisa diajak berbincang-bincang meskipun selalu merengek kesakitan.
Nilai hemohlobi Kinara turun, karena disebabkan pendarahan di bagian mata kiri.
Hingga pukul 16.20 WIB, belum ada pihak yang bertanggungjawab sehingga Kinara masih berada di UGD.
Ia menambahkan, pihak kepolisian berencana merujuk Kinara di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut.
Bila tidak jadi dirujuk, tim dokter RS Mitra Medica, akan merawat Kinara di ruang ICU agar mendapatkan perawatan intensif.
Sedangkan, Yani keluarga yang menunggu di Rumah Sakit Mitra Medica menceritakan, kondisi Kinara cukup parah dan sulit dikenali karena luka pada bagian mata sebelah kiri.
Dia mengungkapkan, Kirana sadar, dan bisa bicara pelan-pelan, kepada keluarga yang datang.
Namun, butuh istirahat agar cepat pulih dan tenang.
Kasus ini akan terus bergulir dan polisi akan terus menyelidikinya. Sampai berita ini diturunkan, belum ada titik terang perihal siapa pelaku yang melakukan pembantaian satu keluarga ini.