Seperti yang diagendakan Pondok-Pesantren Mambaus Sholihin, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Setiap akhir tahun, pihaknya melakukan rutinitas sekolah tingkat MTS Sanawiyah dengan acara out bond. Agenda rutinan tersebut diikuti siawa kelas 9 yang sudah melaksanakan ujian.
Out bond dimulai pkl 07.00 wib yang di ikuti sekitar 9 kelas dari A sampai G yang berjumlah 265 siswa. Pembukaan digelar dan dititik pusatkan dihalaman Pon-Pes mambaus sholihin. Acara ini diketuai oleh Ghofur (Guru Mambaus Sholihin).
Namun nasip apes menimpa enam siswa, dalam kegiatan tersebut enam siswa ditemukan dalam kondisi sudah kurang memprihatinkan. Enam santri tersebut tercebur di kubangan air bekas galian C yang tak jauh dari lokasi pondok itu. Dan akhirnya terpasa harus dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik yang akhirnya berujung kematian.
Adapaun kronologis kejadian yaitu:
Pemberangkatan dilakukan setiap kelas secara bergantian dan yang ketepatan berangkat dari kelas C sebanyak 34 siswa dari ponpes mambaus sholihin kemudian sampai di lokasi dan di dampingi oleh pendamping kakak pembinanya yaitu :
1. MOH. HABIBULLOH
2. SUDARSONO
Saat tiba dilokasi bekas galian gunung kapur sekira jam 07.30 wib dan sampai dilokasi di ingatkan oleh kakak pembina jangan bercanda krn berbahaya namun mereka masih bercanda dorong dorongan. Kondisi masih pagi sehingga jalan masih licin karena bercanda akhirnya siswa 4 orang jatuh di kolam bekas kubangan kapur kemudian 2 orang siswa orang mencoba menolong namun ikut tenggelam dikarena tidak bisa berenang.
Selang sekira jam 07.40 wib 4 orang guru (Rofiq, Hadi, Gufron) datang kelokasi untuk membatu siswa yang jatuh di kolam kubangan bekas galian kapur dan semuanya dalam kondisi lemas dan langsung di bawa kerumah sakit Ibnu Sina Bunder namun 5 orang siswa tidak dapat tertolong meninggal dunia atas nama :
1. Saifuddin Zuhri Subagiyo, Alamat Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu Mblora, Jawa Tengah.
2. Sholahuddin Achmad, Alamat Desa Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Surabaya
3. M. Royi Amanullah Rusydi Subagiyo, Alamat Desa Jemur Wonosari Surabaya
4. Ahmad Syaf'i, Alamat Desa Moro Pelang Kecamatan Mbabat Lamongan
5. Ahmad Rohman Nafis, Alamat Desa Moro Krembangan Kecamatan Krembangan Surabaya
6. Yosar muhammad Ardiyansyah Putra Nafi, Alamat Desa Petiken Kecamatan Driyorejo Gresik
Terkait 6 Jenazah Santri , Wabub Qosim : Saya betul - betul menyesalkan Panitia Out-Bond
Sebanyak enam Santri Mambaus Sholihin dikabarkan tewas tenggelam saat mengikuti kegiiatan Outbond. Peristiwa tersebut terjadi di area bekas galian C Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Kamis (18/05/2017)
Dalam kegiatan tersebut, peserta yang mengikuti sebanyak 265 anak, sementara enam diantaranya dipastikan meninggal dunia, diduga tenggelam dikedalaman Bekas galian C sekitar 1,5 meter. Enam santri tersebut saat ini sudah dilarikan di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik guna pemeriksaan lebih lanjut.
Berikut Data Santri Yang Tercatat Meninggal Dunia.
1. Saifuddin Zuhri Subagiyo, Alamat Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu Mblora, Jawa Tengah.
2. Sholahuddin Achmad, Alamat Desa Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Surabaya
3. M. Royi Amanullah Rusydi Subagiyo, Alamat Desa Jemur Wonosari Surabaya
4. Ahmad Syaf'i, Alamat Desa Moro Pelang Kecamatan Mbabat Lamongan
1. Saifuddin Zuhri Subagiyo, Alamat Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu Mblora, Jawa Tengah.
2. Sholahuddin Achmad, Alamat Desa Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Surabaya
3. M. Royi Amanullah Rusydi Subagiyo, Alamat Desa Jemur Wonosari Surabaya
4. Ahmad Syaf'i, Alamat Desa Moro Pelang Kecamatan Mbabat Lamongan
5. Ahmad Rohman Nafis, Alamat Desa Moro Krembangan Kecamatan Krembangan Surabaya
6. Yosar muhammad Ardiyansyah Putra Nafi, Alamat Desa Petiken Kecamatan Driyorejo Gresik
Sementara menurut Wabub Qosim, usai mendapat kabar tentang tenggelamnya enam santri tersebut, pihaknya mengaku sangat shock. Sebab, enam santri tersebut, menurutnya saat ini sepatutnya merasa bahagia, karena habis bersusah payah menyelesaikan tugas soal ujian negara.
"Atas nama pemerintah Kabupaten Gresik, saya betul-betul Shok ini ya, yang pertama kita sedang bergembira, karena kegiatan ujian, baik jenjang SLTA, SLTP, maupun SD ini sudah selesai, dan hasilnya menggembirakan kita semua,"terang Wabub Qosim usai melihat enam jenazah di RSUD Ibnu Sina Gresik.
Lebih lanjut Qosim mengatakan, " tau-tau kita mendapat kabar, ada anak-anak kita tercinta calon pemimpin bangsa yang terkena musibah tenggelam, dengan jarak yang tidak terlalu lama dengan kejadian di Ketanen beberapa waktu lalu," lanjut Wabub Qosim
Lebih jauh Qosim mengungkapkan, ini gimana teman- teman dilapangan kok todak mau belajar, dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Jadi atas nama pemerintah kabupateb gresik, Saya betul-betul menyesalkan," Pungkasnya
Senada dengan Wabub Qosim, Kepala BPBD Gresik, Abu Hasan mengatakan, tentu dirinya juga sama merasakan apa yang sedang dirasakan Wakil Bupati Gresik Itu.
"Tentu merasa kaget, menyesal banget, kenapa kegiatan-kegiatan yang dilakukan seperti ini kok tidak mau belajar dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Dulu di Semen, juga ada anak yang terjebur ditelaga, kemaren di Ketanen, anak-anak Pramuka tenggelam bahkan dengan gurunya. Di pemandian pasir putih, Delegan, juga ada," seperti disampaikan Wabub Qosim yang didampingi kepala BPBD Gresik.
Harusnya ketika melakukan outbond atau apapun sebelumnya yang berkaitan dengan tempat-tempat alam terbuka itu perencanaannya harus matang, siapa yang bertanggung jawab lapangan yang akan digunakan ini misalnya berhubungan dengan air ya harus di cek, luasnya berapa kedalamnya berapa sanggup menampung berapa siswa bahkan tingkat kesehatan anak-anak kemapuan mereka berenenang itu juga harus di cek, pelatih harus tahu, kenapa karena ketika berhubungan dengan air keram bisa menyebabkan tenggelam dan lain sebagainya. Pungkasnya.
Redaktur : Mochammad S
Reporter : Ali Shodiqin