Haji Uma Apresiasi Kerajinan Tangan Warga Binaan LP Aceh Timur

Foto: Anggota DPD RI asal Aceh Haji Uma kunjungi lembaga permasyarakatan di Aceh Timur.
LINTAS NASIONAL, ACEH TIMUR – Anggota DPD RI asal Aceh H. Sudirman yang akrab dikenal Haji Uma memberi apresiasi terhadap produk kreatifitas seni yang merupakan hasil kerajinan tangan warga binaan Lembaga Permasyarakatan (LP) Cabang Idi, Kabupaten Aceh Timur.
Apresiasi tersebut diungkapkan H. Uma setelah melakukan kunjungan dan meninjau LP Idi Aceh Timur bersama rombongan yang terdiri para staf dan wartawan serta anggota Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) beberaa hari yang lalu.
Saat meninjau kondisi dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) dan juga aktifitas warga binaan. Kepala dan petugas rutan yang mendampingi Haji Uma memperlihatkan sejumlah lukisan dan beberapa lukisan dan karya seni lainnya yang ditunjukkan kepadanya.

Dalam tinjauan dan kunjungan itu, Haji Uma berharap pihak LP meningkatkan pendampingan dan mengupayakan metode pemasarannya.
"Hasil kerajinan tangan warga binaan punya nilai seni tinggi dan memiliki prospek pasar yang bagus untuk komersialisasi. Saya harap kepala LP memberi perhatian tinggi terkait peluang ini dan harapannya akan bermanfaat bagi peluang pemasukan ekonomi (income) bagi warga binaan," harap Haji Uma.
Dengan kondisi yang ada, Haji Uma mengharapkan perhatian Pemerintah terkait masalah ini, khususnya Kementerian Hukum dan HAM untuk meningkatkan kapasitas bangunan LP Idi sehingga bisa menampung jumlah napi dengan layak, tidak seperti sekarang ini. Terkait dengan jumlah petugas, menurut Haji Uma bahwa Kementerian Hukum dan HAM sedang berupaya meningkatkan jumlah sipir dan sekarang ini telah membuka penerimaan CPNS sebanyak 14.000 untuk ditempatkan diseluruh Indonesia.
Haji Uma menyoroti masalah jumlah napi yang ditempatkan dalam ruang tahanan yang melebihi kapasitas daya tampung seharusnya. Kapasitas daya tampung LP Idi idealnya adalah 60 orang, namun jumlah napi yang menjadi warga binaan saat ini sekitar 360 orang. Sementara disisi lain, dengan jumlah napi yang ada tidak sesuai dengan jumlah petugas LP yang hanya berjumlah 4 orang.
Sebelum meninggalkan LP Idi, Haji Uma berdialog dengan seorang warga binaan kasus narkoba yang baru selesai menjalani masa tahanan dan akan menjalani masa bebas bersyarat. Haji Uma memberi nasehat agar menanamkan semangat perubahan diri dan tidak mengulangi tindak pelanggaran hukum yang sama saat kedepannya.
Setelah selesai berdialog, dengan disaksikan Kepala LP Idi dan para wartawan, Haji Uma memberi bantuan untuk biaya transportasi dan keperluan lain saat kembali kepada keluarga.
"Ini bantuan seadanya dari saya, semoga dapat bermanfaat. Ingat, setelah dari sini nanti, jangan pernah kembali lagi kesini," tegas Haji Uma. (Red)

Sumber : http://ift.tt/2uxQpE1;

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :