Fantastik Batik Ini Dihargai Rp 50 Juta

Penulis : Hendra
Sabtu 07 Oktober 2017
"Batik Dewi Rengganis " ,Batik Bermotif Jaya Kusuma ini dihargai dengan harga fantastik yaitu Rp 50 Juta Rupiah saat ajang lelang 

Probolinggo,KraksaanOnline.com - Gebyar Semarak Kemilau Batik Kabupaten Probolinggo tahun 2017 yang kali ini digelar di Alun-alun Kota Kraksaan, Jum'at (6/10/2017) malam menjadi berkah tersendiri bagi pengrajin batik lokal Kabupaten Probolinggo.



//
Berkah tersebut salah satunya dirasakan oleh Rusyami, pengrajin batik tulis asal Desa Jatiurip Kecamatan Krejengan yang hasil karyanya dikenal dengan nama "Batik Dewi Rengganis".

Selain sebagai media promosi gratis, dalam acaranya tersebut salah satu hasil karyanya berhasil memikat hati seorang Kezia Warouw, Putri Indonesia tahun 2016 yang merupakan bintang tamu di acara itu dan berkesempatan untuk memperagakan salah satu seni batik lokal Kabupaten Probolinggo.
Tidak cukup itu, di akhir gelaran acara tahunan itu secara spontanitas Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengadakan lelang dari setiap karya batik lokal Kabupaten Probolinggo yang telah disulap menjadi karya busana apik dari Desainer Studio Fitting Ifan. Termasuk pula yang diperagakan oleh Kezia Warouw.

"Saya tidak menyangka kalau batik saya akan dipakai oleh Putri Indonesia. Sebelumnya kami hanya diminta menyerahkan dua batik bernarasi terbaik kami kepada panitia. Saya baru sadar kalau ternyata busana yang dipakai Kezia Warouw adalah menggunakan batik saya," ungkap Rusyami.


//
Rusyami mengungkapkan bahwa kain batik dengan warna dasar hitam dengan goresan garis kuning dan bunga kemerahan yang sedang digunakan oleh Kezia Warouw itu adalah motif "Wijaya Kusuma" yang merupakan salah satu desain batik andalannya.
Rusyami pemilik Batik Dewi Rengganis sekaligus pemenang lelang dari batik motif wijaya kusuma 

"Bunga Wijaya Kusuma artinya bunga kejayaan atau bunga keberuntungan. Konon bunga ini hanya dimiliki oleh para bangsawan dan diharapkan yang memakai batik ini akan mempunyai keberuntungan seperti para bangsawan," ungkap pioneer batik di Kabupaten Probolinggo ini.

Pada saat lelang, busana batik yang dikenakan Kezia Warouw merupakan lelang terakhir setelah diawali oleh lelang 12 busana batik lokal Kabupaten Probolinggo. Ada dua orang yang terlibat di lelang terakhir itu yaitu M. Subhan, Kepala Desa Dringu Kecamatan Dringu dan Rusyami sebagai pencipta motif Wijaya Kusuma itu sendiri.

Lelang diawali dengan penawaran harga Rp 5 juta saja, kemudian terjadi adu penawaran harga dari kedua belah pihak. Rusyami melawan dengan harga Rp 15 juta yang kemudian dinaikkan oleh Subhan diharga 21 juta. Rusyami pun tentu saja tidak mau kalah dengan melawan dengan harga Rp 25 juta.



//
"Saya tadi sudah bilang ke Mbak Kezia bahwa saya akan beli gaun anda. Saya tidak akan mundur dan saya adalah rakyatnya bapak Hasan Aminuddin. Maka saya berani dengan harga Rp 27 juta. Terlanjur basah saya lawan sekalian," teriak Subhan dengan wajah mulai tegang.

Mendengar tawaran itu Rusyami sempat terdiam dan berpikir sejenak, dibenaknya terfikir bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan dimana hasil karyanya diperagakan oleh Putri Indonesia 2016. "Saya juga berpikir belum tentu akan ada kesempatan seperti ini lagi, saya ambil Rp 50 juta deh," katanya lirih.


//

"Wooww...!" kata Kezia yang sejak awal hanya tertegun menyaksikan lelang itu diatas catwalk. Akhirnya Hasan Aminuddin maju menengahi lelang tersebut dan diputuskan bersama bahwa busana batik tersebut berhak diberikan kepada Rusyami selaku pemilik motif Wijaya Kusuma itu.

Bupati Probolinggo Hj P. Tantriana Sari, SE pun turut mengapresiasi lelang yang cukup spektakuler ini, khususnya pada para peserta lelang yang semuanya adalah jajaran pejabat OPD Kabupaten Probolinggo.

"Selamat kepada Bu Rusyami dan terima kasih kepada semua yang sudah bersedia membeli dengan ikhlas produk lokal kita pada malam ini. Semua uang hasil lelang malam ini akan langsung saya serahkan kembali kepada para pengrajin batik untuk menambah permodalan mereka sehingga mampu lebih kuat dan meningkatkan kualitas batiknya, tandasnya.

Terpisah, Rusyami mengaku sangat bersyukur atas segala bentuk perhatian dan kepedulian Bupati Probolinggo beserta seluruh jajarannya kepada pengrajin seni batik di Kabupaten Probolinggo selama ini. Sehingga saat ini banyak bermunculan pengrajin yang mampu membuat motif sesuai potensi daerahnya masing-masing. (maz)


//
Editor : Wan

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :