Perlunya Pelajar Di Era Digital Memahami Pancasila Dengan Tuntas

Penulis : Mujiono
Senin 16 Oktober 2017
Probolinggo,KraksaanOnline.com - Untuk mencetak generasi muda yang berkarakter kebangsaan yang kuat dan pekerja keras akan mampu menjadi penyelamat negara. Oleh karena itu generasi muda haruslah diberikan pemahaman secara berkelanjutan di era digital untuk memahami Pancasila dengan tuntas.

Sebagai upaya meningkatkan karakter generasi muda yang Pancasilais, anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si memberikan sosialisasi 4 (empat) Pilar Kebangsaan dengan tema Perlunya Pelajar di Era Digital Memahami Pancasila Dengan Tuntas kepada siswa dan siswi SMKN 1 Dringu di ruang pertemuan Tengger Eks Kantor Bupati Probolinggo di Kecamatan Dringu, Senin (16/10/2017).

Sosialisasi 4 (empat) Pilar Kebangsaan ini dihadiri oleh Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten/Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur Yahya Ali, Camat Dringu Kristiana Ruliani dan Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Fathur Rosi.

Tujuan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini untuk memberikan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda. Sehingga memahami betul nilai-nilai luhur bangsa yang akan bijak apabila kelak mereka menjadi pejabat publik.

Herlina Wulansari, Kepala SMKN 1 Dringu menyampaikan kepada taruna/taruni generasi muda harapan bangsa bahwa yang harus dipahami sebagai generasi muda penerus bangsa adalah menghormati yang lebih tua dan hargai sesamanya.

Sementara anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin M.Si menjelaskan bahwa yang menjadi kekhawatiran dan mengalami ketakutan para orang tua adalah perilaku dan akhlak yang semakin buruk dilakukan oleh generasi muda sekarang ini. Buruknya perilaku dan akhlak anak-anak muda disebabkan karena perkembangan teknolongi di era digital.

"Berikanlah contoh kepada anak-anak kita yang diawali dengan melakukan perbuatan yang baik dari dirinya sendiri. Menjadi pemimpin cita-cita utama para generasi muda haruslah didasari dengan iman dan ilmu. Dengan bekal iman dan ilmu itu nantinya sebagai bekal untuk meraih keinginan dan menjadi manusia yang menang dan bahagia," tegasnya.

Menurut Hasan, dari hasil yang fakta dialami para generasi muda adalah hilangnya pengetahuan sejarah dan agama. "Pengaruh berkurangnya pengetahuan terbukti disebabkan sangat sibuknya dengan alat komunikasi (ponsel) di era digital ini," ungkapnya.

Lebih lanjut Hasan meminta agar para generasi muda mengamalkan dengan sungguh-sungguh Pancasila dan dijadikan indahnya toleransi. Toleransi itu bukan ideologis tapi sosiologis. Artinya jangan memaksakan perbedaan hal untuk menjadi persamaan dan hal yang sama jangan didorong untuk tidak sama.

"Karena keberagaman di negara Indonesia menjadi sebuah budaya yang beraneka ragam yang menjadi satu kesatuan dan berkerukunan. Itulah sebuah keindahan toleransi yang dapat menambah wawasan bagi kita," pungkasnya. (y0n)


//
Editor : Yuyun


Subscribe to receive free email updates: