Beginilah Nasib Heru Budi Hartono Eks Bakal Calon Wagub yang Ditinggalkan Ahok?

Beginilah Nasib Heru Budi Hartono Eks Bakal Calon Wagub yang Ditinggalkan Ahok? HorasSumutNews.com - Berita Ahok Terkini Terbaru Hari Ini - Dulu, sebelum memutuskan berpasangan lagi dengan Djarot Saiful Hidayat untuk periode keduanya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memutuskan berpasangan dengan Heru Budi Hartono.

HorasSumutNews.com - Berita Ahok Terkini Terbaru Hari Ini - Dulu, sebelum memutuskan berpasangan lagi dengan Djarot Saiful Hidayat untuk periode keduanya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memutuskan berpasangan dengan Heru Budi Hartono.
Keputusan berpasangan dengan Heru sebagai bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, diambil Ahok, sapaan Basuki, ketika percaya diri bertarung pada kontestasi politik melalui jalur perseorangan atau independen.
Belakangan, Ahok batal mencalonkan diri melalui jalur yang berdasar pada dukungan melalui kartu tanda penduduk.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut memilih diusung partai politik, yakni PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai Golkar, dan Partai Nasdem.
Heru kemudian "dibuang", lalu diambillah kembali Djarot yang merupakan kader PDI Perjuangan.
Setelah "tersingkir" dari arena pertarungan politik itu, ke manakah Heru kini?
Dia kini tetap menduduki jabatannya sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta.
Jabatan itu diemban sejak tahun 2015.
Beberapa hari terakhir, nama Heru menghiasi pemberitaan media massa.
Namun, itu bukan terkait dengan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, tetapi dengan masalah anggaran.
Antara lain, Heru bicara mengenai perintah Aholk untuk tidak mencairkan dana Badan Musyawarah Betawi pada tahun 2016 senilai Rp 5 miliar.
Pada sidang mantan anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016), nama Heru disebut.
Pemicunya, Sanusi sekaligus terdakwa kasus suap proyek reklamasi di Jakarta pernah bertemu dengan Heru di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, membicarakan tambahan kontribusi perusahaan pengembang di Jakarta.
Saat Ahok dan Djarot sibuk kampanye terkait pencalonannya, Heru tetap sibuk terkait dengan anggaran utamanya APBD tahun 2017.

Tentang Heru

Dikutip dari Wikipedia.org, Heru lahir di Medan, Sumatera Utara, 13 Desember 1965.
Usianya kini 50 tahun, sedangkan Ahok 49 tahun.
Dia memeluk agama Islam, sama dengan istrinya, Mirdiyanti.
Sebelum menjabat Kepala BPKAD, Heru adalah Wali Kota Jakarta Utara.
Berikut ini adalah riwayat pendidikan formalnya:
  1. SDN 8 Jakarta Pusat dan 3 tahun menjadi siswa SD di Pakistan (1971 s/d 1977)
  2. SMP PSKD I Jakarta Pusat (1997 s/d 1981)
  3. SLTA Kerajaan Belanda (Den Haag), (1981 s/d 1984)
  4. Meraih gelar S1 di Universitas Krisna Dwipayana –Jakarta (1984 s/d 1990)
  5. Meraih Gelar S2 di Universitas Krisna Dwipayana –Jakarta (1995 s/d 1998)
Berikut ini daftar program pendidikan dan pelatihan nongelar diikuti:
  1. Manajemen Proyek (Diklat Propinsi DKI Jakarta) (2000)
  2. Kursus Keuangan Daerah (KKD) (FE-UI) (LPEM – UI) (1999)
  3. Manajemen Perencanaan Pembangunan (FE-UI) (LPEM – UI) (1998)
  4. ADUM (Diklat Propinsi DKI Jakarta) (1995)
  5. Brevet A Pajak (Yayasan Artha Bhakti) (1990)
Berikut ini adalah riwayat jabatannya:
  1. Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara (1993)
  2. Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara (1995)
  3. Kasubag Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara (1999)
  4. Kasubag Sarana & Prasarana Kota Jakarta Utara (2002)
  5. Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara (2007)
  6. Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara (2008)
  7. Kepala Biro KDH dan KLN DKI Jakarta (2013)
  8. Wali Kota Jakarta Utara (2014)
  9. Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta (2015-sekarang)

Subscribe to receive free email updates: