Foto : Anak-anak Ramaikan Om Telolet Om di Ruas Jalan Tol JORR

Foto : Anak-anak Ramaikan Om Telolet Om di Ruas Jalan Tol JORR HorasSumutNews.com - Berita Terkini Terbaru Hari Ini -Sejumlah anak-anak di sejumlah daerah seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur kompak berteriak, Om Telolet Om di tepi jalan, hanya untuk mendengar suara klakson bus yang sedang melintas.

HorasSumutNews.com - Berita Terkini Terbaru Hari Ini -Sejumlah anak-anak di sejumlah daerah seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur kompak berteriak, Om Telolet Om di tepi jalan, hanya untuk mendengar suara klakson bus yang sedang melintas.

Fenomena itu juga terjadi di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.
telolet
Hanya saja, anak-anak dari tingkat SMA hingga SD ini bukan berteriak di tepi jalan raya, tapi di tepi jalan tol.
Seperti di ruas jalan tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) KM 43, Kelurahan Jakamulya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Hampir setiap siang hingga petang, sejumlah anak-anak duduk di gundukan tanah yang ada di tepi tol yang mengarah dari Jakarta menuju ruas Tol Jakarta-Cikampek atau sebaliknya.
Sambil mengangkat sebuah kertas karton bekas bertuliskan, Om Telolet Om, mereka berteriak meminta sopir bus membunyikan klakson teloletnya.
telolet
Ketika keinginannya terpenuhi, mereka berteriak kegirangan. Beberapa juga ada yang mengabadikan peristiwa itu menggunakan ponselnya.
"Hahahah, bunyi teloletnya seru," ujar salah seorang bocah SMA berinisial RV (15).
RV mengaku, tidak takut tersambar kendaraan yang sedang melintas di tol
Padahal saat itu, dia berdiri di bahu jalan atau lajur satu setelah melewati pembatas jalan (barrier).
Bahkan laju kendaraan yang melaju dari arah Bekasi menuju Jakarta itu berkisar 60 km per jam hingga 80 km per jam.
"Kalau ada kendaraan di bahu jalan, tinggal lari ke luar," katanya.
Saat itu, dia tidak sendirian, tapi datang bersama lima temannya.
Hanya saja, lima temannya berada di gundukan tanah atau agak jauh dari bahu jalan tol.
Mereka bisa masuk ke dalam ruas tol, setelah meloncat pembatas jalan setinggi 1,5 meter.
Sekumpulan anak-anak di seberang jalan tol yang mengarah ke Jakarta-Cikampek, juga melakukan hal yang sama.
Mereka berteriak ketika bus melintas di dalam tol.
Hanya saja, arus lalu lintas tol saat itu agak padat, sehingga kendaraan yang melintas cukup lambat.
Dhendy (35) warga yang tinggal di dekat lokasi mengaku, hampir setiap petang, sejumlah anak-anak memang banyak yang berkumpul di pinggir tol.
Mereka berkumpul hanya untuk mencari kesenangan dengan mendengar bunyi klakson telolet bus.
"Sudah beberapa minggu ini, mereka selalu berkumpul untuk mendengar bunyi klakson telolet bus," ujar warga Jalan Raya Cikunir RT 06/03, Jakamulya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi ini.
Dhendy tak menampik, aksi yang dilakukan oleh para bocah itu membahayakan keselamatan dirinya dan pengendara yang ada di tol.
Warga, kata dia, sudah sering mengingatkan agar mereka tidak terlalu dalam masuk ke ruas tol, tapi berada di belakang barrier.
"Warga sering ingatkan mereka, tapi yah namanya anak-anak agak susah diberitahu," kata Dhendy.
Kepala Sub Bagian Humas PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ), Wijaya membenarkan hal itu.
Bahkan Wijaya menyebut, aksi anak-anak yang nekat turun ke bahu jalan tol bukan hanya terjadi di KM 43, tapi di sekitar KM 33 hingga KM 37 di wilayah Jatiwarna, Pondokmelati, Kota Bekasi.
"Kemarin (Rabu, 21/12/2016) pas saya mau pulang ke rumah, saya lihat sendiri anak-anak berada di pinggir tol KM 33 hingga KM 37 untuk meminta telolet," kata Wijaya saat dikonfirmasi pada Kamis (22/12/2016).‎
Wijaya menyatakan, aksi yang dilakukan anak-anak sangat membahayakan keselamatan mereka dan pengendara mobil di tol.
Sebab, keberadaan mereka di bahu jalan, dikhawatirkan bisa mengganggu konsentrasi pengemudi yang berujung pada insiden kecelakaan.

Baca: Polisi Ancam Tilang Bus yang Pakai Klakson Telolet

Guna mengantisipasi aksi itu, ujar Wijaya, lembaganya telah menyiagakan 48 personel yang senantiasa berpatroli di ruas tol yang memiliki panjang 54 kilometer. Dengan penyiagaan personel, dia berharap anak-anak yang hendak turun ke tol bisa dihalau petugas.
Menurutnya, anak-anak bisa turun ke jalan karena pagar dan tembok pembatas yang ada di pinggir tol telah dirusak oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Baca: Om Panjangin Teloletnya Om di Poris Plawad Tangerang

Bukan hanya dirusak, tapi pagar milik pengelola tol itu juga dicuri maling.
Dia pun meminta, peran serta masyarakat untuk membantu mengawasi anak-anak yang hendak masuk ke dalam tol.
Sebab, masyarakat setempat bersentuhan langsung di wilayah sekitar.

Subscribe to receive free email updates: