Malam ini, 33 Ormas Putar Film G30S PKI


Malam ini, 33 Ormas Putar Film G30S PKI

Berita Islam 24H - Sebanyak 33 organisasi masyarakat di Yogyakarta yang tergabung dalam elemen Merah Putih akan memutar film Penumpasan Penkhianatan G30S PKI (Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia) malam nanti. Pemutaran film berdurasi empat jam itu digelar terbuka di teras halaman Monumen Serangan 1 Maret 1949 Yogyakarta.

"Malam ini pukul 19.00 diputar film G30S PKI dengan layar tancap. Ada layar lebar yang bisa disaksikan masyarakat luas," kata koordinator aksi Merah Putih, Muh Suhud dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Jumat (30/9/2016).

Suhud yang juga Ketua Paksi Kraton Yogyakarta mengatakan, setelah Orde Baru tumbang, film tersebut sudah tidak lagi diputar dalam layar kaca. Pensiunan PNS ini justru menyayangkan karena generasi muda tidak mengetahui sejarah kekejaman yang dilakukan oleh PKI, sebelum peristiwa 30 September 1965 terjadi.

"Dengan tidak ditayangkan, itu memberi kesempatan pada PKI merajalela kembali. Kita hadapi dengan menunjukkan, ini lho sebenarnya kebiadaban mereka seperti ini, jangan sampai dicontoh dan ditiru generasi muda," katanya.

Sebagai pelaku sejarah, Suhud mengetahui betul kekejaman yang dilakukan oleh PKI. Pria kelahiran 1943 itu sudah tumbuh dewasa saat peristiwa 1965 terjadi. Begitu juga cerita yang diperoleh dari pendahulunya. Suhud bersama elemen masyarakat di Yogyakarta ini tak ingin komunis kembali bangkit di Indonesia.

"Yang jelas kita tidak mengharapkan komunis bangkit kembali. Usaha-usaha apa pun, termasuk dari pemerintah kalau mau mencoba untuk mencabut Tap MPRS No 25 Tahun 1966, akan kita tentang. Apa pun yang dilakukan komunis akan kita hadapi," tegasnya.

Suhud meminta generasi muda harus hati-hati dengan provokasi yag ditampilkan oleh komunis. Menurutnya, komunis gaya baru menyusup pada organisasi, LSM, hingga politisi. "PKI sekarang ini namanya organisasi tanpa bentuk, itu ada di mana-mana masuk ke ormas, LSM, hingga politikus, itu perlu diwaspadai," katanya.

Meski tak ingin menyebut ormas atau politik tertentu, Suhud dengan tegas menyatakan bahwa eksistensi keberadaan komunis ada. Keberadaan komunis gaya baru itu, menurut Suhud, bisa dilihat dari pergerakan yang getol memperjuangkan 'korban 1965'.

"Sebelum 65 tidak dibahas, bagaimana kekecaman PKI yang dengan keji membunuh para kiai, santri, bahkan tentara yang jelas sebagai benteng pertahanan negara. Kebiadaban PKI luas biasa, tidak boleh hidup kembali di negeri ini."

Sebelum memutar film, massa dari 33 ormas ini akan memulai aksi di halaman Gedung DPRD DIY dengan membacakan pernyataan sikap. Salah satunya dengan mewaspadai gerakan PKI gaya baru dan pergerakannya. Setelah itu, mereka berjalan kaki menuju Titik Nol Yogyakarta dengan memasang beragam spanduk yang intinya menolak paham komunis. Lalu, pemutaran film G30S PKI.

Sebagaimana diketahui, beberapa alasan tidak ditayangkan film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI karena tidak sesuai dengan roh reformasi. Selain itu, banyak adegan kekerasan yang tidak sesuai perkembangan zaman saat. Lalu, film tersebut dinilai menonjolkan seseorang (almarhum Soeharto), dan terakhir ada permintaan dari TNI AU saat awal reformasi agar film tidak ditayangkan di layar kaca. [beritaislam24h.com / snc]

Subscribe to receive free email updates: